Banyak sekali pro kontra dari masyarakat tentang imunisasi bagi bayi, sampai ada yang menganggap bahwa imunisasi itu tidak penring bagi bayi sehingga mereka memutuskan tidak memberikan imunisasi pada bayi mereka. hal ini bisa disebabkan karena kurangnya informasi bagi para orang tua, pemahaman yang kurang tentang imunisasi itu sendiri dan tentunya bisa disebabkan karena sikap orang tua yang meyakini imunisasi itu tidak penting. Selain itu juga banyak para orang tua kadang ada yang salah menerima informasi tentang imunisasi, sehingga mereka merasa ragu untuk memberikan imunisasi pada anak mereka. Berikut beberapa pertanyaan yang sering dipertanyakan oleh para orang tua tentang imunisasi. 

1. Sesudah diimunisasi apakah pasti tidak akan tertular penyakit tersebut ?
Bayi / Anak yang telah diimunisasi walaupun kemungkinannya kecil masih dapat tertular penyakit tersebut, namun jauh lebih ringan dibanding terkena penyakit secara alami.

2. Apabila anak diberi beberapa jenis vaksin sekaligus apakah tidak berbahaya ?
Tidak berbahaya, asalkan imunisasi dilakukan di bagian tubuh yang berbeda (misalnya paha / lengan kiri dan kanan), menggunakan alat suntik yang berlainan dan memperhatikan ketentuan umum tentang pemberian vaksin.

3. Beberapa dokter menyuntikkan vaksin di tempat yang berbeda walaupun vaksinnya sama. Apakah ada perbedaan kekebalan ?
(Misalnya penyuntikan vaksin BCG ada yang di lengan atau pinggul, campak, hepatitis B, Hib, DPT di lengan atau paha).
Pemilihan tempat penyuntikan vaksin berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain tebal otot atau lemak, untuk mendapatkan kekebalan optimal, cedera yang minimal pada jaringan, pembuluh darah, saraf di sekitarnya, memperkecil kemungkinan rasa tidak nyaman pada bayi dan anak akibat gerakan, sentuhan, terutama apabila bayi sudah dapat berjalan, dan bayi dan anak akibat gerakan, sentuhan, terutama apabila bayi sudah dapat berjalan, dan pertimbangan estetis. Perbedaan tempat penyuntikan tidak menimbulkan perbedaan kekebalan, asalkan kedalaman penusukan jarum atau jaringan yang disuntik vaksin (infrakutan, subkutan, intramuskular) sesuai dengan ketentuan untuk setiap jenis vaksin. Khusus untuk BCG sudah ada kesepakatan diberikan pada lengan kanan atas (deltoid)

4. Apakah imunisasi menyebabkan anak menderita autisme ?
Sampai saat ini belum ada bukti yang menyokong bahwa imunisasi (jenis imunisasi apapun) dapat menyebabkan autisme. Baik Badan Kesehatan Dunia (WHO) maupun Departemen Kesehatan & Kesos RI tetap merekomendasikan pemberian semua imunisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Artikel ini diambil dari website Ikatan Dokter Anak Indonesia (idai.or.id), semoga bermanfaat. Terima kasih.

0 komentar:

Bidan Baiq. Diberdayakan oleh Blogger.