KISTA KELENJAR SEBACEA

Kista Sebacea (Kista Keratinosa) adalah suatu kantung tertutup yang ditemukan tepat di bawah kulit dan mengandung kulit mati, ekskresi kulit dan bagian-bagian kulit lainnya. 

Penyebab Kista Kelenjar Sebacea
Penyebabnya tidak diketahui. Kista sebasea seringkali berasal dari selubung akar rambut (folilek) yang membengkak. Cedera pada kulit juga bisa merangsang terbentuknya sebuah kista. 

 Patofisiologis dan gambaran klinis
Kista ini berukuran kecil dan bisa ditemukan di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering muncul di kulit kepala, telinga, wajah, leher, punggung atau kantung zakar (skrotum). Kista ini teraba kenyal dan mudah digerakkan, biasanya tidak menimbulkan nyeri. Warnanya bisa kekuningan atau berwarna daging; jika pecah akan mengeluarkan bahan berminyak yang menyerupai keju. Kadang terjadi infeksi. 

Prosedur pemeriksaan
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pengobatan Kista Kelenjar Sebacea
Kista sebasea biasanya dipecahkan dengan tusukan jarum atau sayatan pisau bedah dan isinya dikeluarkan. Jika terjadi infeksi, sebelum kista diangkat melalui pembedahan, terlebih dahulu diberikan antibiotik.
Apabila suatu ketika ditemukan pasien yang diduga terkena kista kelenjar sebacea atau memiliki gejala yang mengarah ke kista kelenjar sebacea, bidan segera memberikan asuhan yang merupakan kewajibannya. adapun asuhan yang bisa diberikan bidan yaitu dalam Asuhan Kebidanan pada pasien dengan kista kelenjar sebacea.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi tambahan referensi. Terima kasih ^_^
Baca juga artikel sejenis :
* Jenis, penyebab dan penanganan PELVIOPERITONITIS 




KISTA KELENJAR BARTHOLINI

Kista bartholini merupakan kantung yang berisi cairan yang terdapat pada kelenjar bartholini. Kelenjar ini adalah salah satu dari organ genitalian eksterna yang memiliki fungsi untuk membasahi atau melicinkan permukaan vagina saat terjadi hubungan seksual.

       Penyebab Kista Kelenjar Bartholini


Karena adanya penyumbatan pada saluran kelenjar bartholini yang dapat menyebabkan cairan terakumulasi. Sumbatan tersebut disebabkan oleh infeksi atau adanya pertumbuhan kulit pada penutup saluran kelenjar bartholin. Kista bisa saja terinfeksi dan membentuk abses. Kista yang terinfeksi disebabkan oleh bakteri. Berikut adalah bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi, bakteri umum, seperti Escherichia coli (E. coli) serta bakteri yang menyebabkan penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia.

    Patofisiologis dan gambaran klinis
Gejala yang ditimbulkan jika kista bartholini terinfeksi yakni :

  • Adanya benjolan yang akan menimbulkan rasa sakit di sekitar lubang vagina
  •  Ketidaknyamanan sambil berjalan atau duduk
  •  Nyeri selama hubungan seksual
  •  Demam
  • Sebuah kista atau abses biasanya terjadi hanya pada satu sisi lubang vagina.

Prosedur pemeriksaan
Mengajukan pertanyaan tentang sejarah medis
·         Melakukan pemeriksaan panggul
·         Mengambil contoh cairan dari vagina atau leher rahim untuk menguji adanya infeksi penyakit seksual
·         Merekomendasikan tes (biopsi) dari massa untuk memeriksa sel-sel kanker jika pascamenopause atau lebih dari 40 tahun.

Deteksi Dini Kista Kelenjar Bartholini
Tidak ada cara untuk mencegah kista Bartholin namun seks yang aman khususnya menggunakan kondom dan menjaga kebersihan yang baik dapat membantu mencegah infeksi kista dan pembentukan abses.

 Apabila suatu ketika ditemukan pasien yang diduga terkena kista kelenjar bartholini atau memiliki gejala yang mengarah ke kista kelenjar bartholini, bidan segera memberikan asuhan yang merupakan kewajibannya. adapun asuhan yang bisa diberikan bidan yaitu dalam Asuhan Kebidanan pada pasien dengan kista kelenjar bartholini.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi tambahan referensi. Terima kasih ^_^
Baca juga artikel sejenis :




PELVIKSITIS

Pelviksitis adalah Peradangan pada organ-organ pelvis.

Jenis Pelviksitis
Infeksi pelvis dibagi dalam tiga kategori:
-     Terjadi setelah kuretase, post abortus dan postpartum
-     Post operasi
-     Infeksi pelvis pada pasien tidak hamil  diawali PMS

 Penyebab Pelviksitis
Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran genital bagian bawah, yang menyebar ke atas melalui leher rahim. Butuh waktu dalam hitungan hari atau minggu untuk seorang wanita menderita penyakit radang panggul. Bakteri penyebab tersering adalah N. Gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari leher rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri ini adalah kuman penyebab PMS. Proses menstruasi dapat memudahkan terjadinya infeksi karena hilangnya lapisan endometrium yang menyebabkan berkurangnya pertahanan dari rahim, serta menyediakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri (darah menstruasi).

Patofisiologis dan gambaran klinis
Penyebaran
·          Dari serviks melalui rongga endometrium ke dalam endosalping
·          Jalur vena dan saluran getah bening dari ligamentum
Tanda gejala
Gejala muncul setelah siklus menstruasi penderita mengeluh nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai mual muntah. Gejala lain :
§  Keputihan berwarna dan berbau tidak normal
§  Demam lebih dari 370C
§  Spotting
§   Dismenore
§  Dispareunia  nyeri saat berhubungan seksual
§   Postcoital bleeding
§  Nyeri punggung bagian bawah
§  Kelelahan
§  Nafsu makan berkurang
§  Poliuria
§  Disuria

 Prosedur pemeriksaan Pelviksitis
Diagnosa ditegakan berdasarkan gejala dan hasil dari pemeriksaan fisik yang dilakukan pemeriksaan panggul dan perabaan perut. Pemeriksaan lainya dilakukan
·         Pemeriksaan darah lengkap
·         Pemeriksaan cairan dari serviks
·         Kuldosintesi
·         Laparaskopi
·         USG panggul


Penanganan Pelviksitis
Pelviksitis tanpa komplikasi bisa diobati dengan antibiotik dan penderita tidak perlu dirawat. Jika terjadi komplikasi/ penyebaran infeksi maka penderita harus dirawat di RS.
Jika tidak ada respon terhadap pemberian obat antibiotik, mungkin perlu dilakukan pembedahan. Pasangan penderita juga sebaiknya menjalani pengobatan secara bersamaan dan selama menjalani pengobatan jika melakukan hubungan seksual pasangan penderita sebaiknya menggunakan kondom.
 Apabila suatu ketika ditemukan pasien yang diduga terkena pelviksitis atau memiliki gejala yang mengarah ke pelviksitis, bidan segera memberikan asuhan yang merupakan kewajibannya. Adapun asuhan yang bisa diberikan bidan yaitu dalam Asuhan Kebidanan pada pasien dengan Pelviksitis

Semoga artikel ini bermanfaat sebagai referensi tambahan. Terima kasih .
Baca juga artikel lainnya yang sejenis : 







Bidan Baiq. Diberdayakan oleh Blogger.