Bartholinitis
1.
Pengertian
Suatu kista duktus
bartolin terinfeksi yang disebabkan oleh infeksi gonokolus, basil koliformis /
organisme lainya (kedaruratan Obstetri dan Ginekologi : 97)
Bartholinitis adalah
suatu jenis penyakit infeksi yang menyerang kelenjar Bartholin yang letaknya
ada di sekitar sisi kanan/kiri klitoris.
2.
Etiologi
Sumbatan duktus utama
kelenjar bartholini menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi. Kelenjar
bartholinitis membesar, merah, nyeri dan lebih panas dan daerah sekitarnya. Isi
dari dalam berupa nanah dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat
(biasanya akibat infeksi), mengumpul didalam menjadi abses.
3. Faktor Resiko
Adapun faktor resiko
yang ibu miliki adalah, pertama frekuensi kontak seksual ibu yang jarang,
mengingat suami sering di luar kota. Hal semacam ini seringkali menimbulkan
kontak seksual yang amat excited, apalagi bagi pengantin baru seperti ibu.
seringkali kemudian foreplay agak dilupakan, akibatnya ketika terjadi
penetrasi, lubrikasi belum memadai, sehingga terjadilah iritasi. Iritasi inilah
yang kemudian berpotensi untuk berkembang menjadi Bartholinitis.
Faktor resiko kedua
adalah penyakit keputihan yang ibu alami sebelumnya. Mereka yang menderita fluor albus, cenderung memiliki daya tahan jaringan yang lemah, disamping ada
microorganism (bakteri, jamur, parasit) yang memudahkan terjadinya acute
exacerbation, yaitu munculnya keluhan klinis yang akut.
4.
Tanda dan Gejala
-
Nyeri perineum dapat
begitu hebat, sehingga pasien tidak mampu duduk atau berjalan nyaman
pembengkakan akut yang nyeri terlihat pada tepi lateral bawah orifisium vagina.
Iritasi vulva sering menyertai
-
Pada pemeriksaan vulva terdapat massa
berfluktuasi berbatas tegas, steris, lunak sangat nyeri tekan yang terletak
lateral dan dapat posterior prenulum labiorum pudendi, yang dikelilingi oleh
jaringan merah dan nyeri tekanan jelas. Labia majora sering edematosa
(kedaruratan Obstetri dan Ginekologi : 97)
-
Pada sepertiga
posterior labia, selalu ada kemerahan unilateral pembengkakan nyeri terutama saat
defekasi. Kadang-kadang pus keluar dari duktus ekskretorius (permukaan dalam
labium minus) atau perforasi spontan (Gawat darurat Ginekologi dan Obstetri :
1986)
-
Benjolan dispareunia,
terasa berat dan mengganggu koitus
-
Nyeri saat berhubungan
lantaran terjadi pergesekan yang mengakibatkan luka semakin hebat. Penderita
radang pada alat reproduksi juga akan merasa tidak nyaman, pegal-pegal dan
nyeri di sekitar alat reproduksi, misalnya selangkangan, paha dan panggul. Jika
dilakukan pemeriksaan fisik, terlihat vagina berwarna kemerahan.
-
Radang bermula ringan
(hanya keputihan), tetapi bisa berubah menjadi berat karena beberapa kondisi.
Radang berat ditandai rasa terbakar pada vagina, cairan berbau dan terkadang
bercampur darah, serta selalu menimbulkan noda di celana dalam.
-
Pada saat tertentu,
peradangan akan semakin kondusif. Misalnya, saat haid. Pada masa ini, daya
tahan tubuh biasanya menurun. Akibatnya, rasa nyeri dan keputihan akan lebih
hebat. Darah haid merupakan sumber makanan bagi kuman di vagina
-
Vulva : perubahan
warna kulit timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan
-
Kelenjar
membengkak, nyeri bila berjalan atau duduk, bisa disertai demam.
-
Kebanyakan wanita
penderita datang dengan keluhan keputihan,gatal, sakit saat buang air dan terdapat benjolan di
sekitar alat kelamin
-
Abses pada daerah
kelamin
-
Pemeriksaan fisik di
temukan cairan mukoid berbau dan bercampur darah.
Apabila
suatu ketika ditemukan pasien yang diduga terkena Bartholonitis atau
memiliki gejala yang mengarah ke Bartholonitis, bidan segera memberikan
asuhan yang merupakan kewajibannya. adapun asuhan yang bisa diberikan
bidan yaitu dalam Asuhan Kebidanan pada pasien dengan Bartholonitis .
Semoga artikel ini bisa berguna menjadi tambahan referensi. Terimakasih.
Baca juga artikel sejenis :
0 komentar:
Posting Komentar