Pengobatan setiap Stadium
Pengobatan stadium I
Terapi pembedahan tanpa terapi
adjuvant
Penderita kanker endometrium stadium
< IB dengan derajat differensiasi baik atau sedang, tidak perlu diberikan terapi adjuvant. Terapi
pembedahan saja tanpa adjuvant karena merupakan kelompok risiko rendah, hanya
dimungkinkan bila pengobatan primer adalah pembedahan.
Radioterapi prabedah
Dua modal utama radioterapi prabedah
yaitu radiasi eksterna dan brakhiterapi. Radioterapi prabedah diberikan dengan
tujuan untuk menurunkan kejadian kekambuhan dipuncak vagina, dan mencegah
metastastis saat atau akibat pembedahan.
Sehingga pemberian radioterapi
prabedah sudah mulai ditinggalkan. Terapi sebagai pengetahuan mungkin kiranya
perlu dijelaskan tentang terapi radioterapi prabedah pada kanker endometrium
karena beberapa pusat pelayanan masih menggunakan metode ini.
·
Pada stadium
I (stadium klinik)
Radiasi prabedah pada stadium I
adalah brakhiterapi, dengan brakhiterapi tidak akan mempengaruhi histopatologi
dari uterus. Setelah diberikan brakhiterapi segera dilanjutkan dengan
pembedahan.
·
Pada stadium
II (stadium klinik)
Radiasi prabedah yang diberikan
adalah radiasi eksterna.
Pengobatan
pembedahan
Pembedahan
pada kanker endometrium bertujuan mendiagnosis/ penepatan stadium dan tujuan
pengobatan. Berdasarkan spesimen pembedahan akan dapat ditetapkan stadium
pembedahan kanker endometrium. Beberapa faktor prognosis kanker endometrium
didapatkan dengan pemdedahan antara lain kedalaman invasi, keadaan kelenjar
getah bening, sitologi cairan peritoneum. Dengan demikian pembedahan yang tidak
lengkap akan menyulitkan penepatan stadium yang tentunya bedampak pada
kesulitan pemilihan terapi.
Bila tumor
berderajat differensiasi yang buruk (G3), merupakan indikasi untuk terapi
adjuvant radiasi.
Tumor
stadium IA, IB dengan derahat differensiasi yang baik (G1) dang sedang (G2)
umumnya tidak diberikan terapi adjuvant.
·
Pengobatan stadium II
Stadium II berarti terdapat invasi tumor
pada serviks, penatalaksanaan kanker endometrium stadium II hampir sama dengan
penatalaksanaan yang dilakukan pada kanker serviks, keadaan ini karena
metastatisnya tidak berbeda dengan pola metastatis pada kanker serviks uterus.
Pembedahan histerektomi radikal dengan limfadenektomi pelvis merupakan salah
satu pilihan terapi pembedahan. Pembedahan histerektomi radikal dilakukan pada
karsinoma endometrium karena 8-28 % karsinoma endometrium stadium II telah
bermetastatis ke parametrium dan 25 % mengalami mestastatis ke kelenjar getah
bening pelvis. Pembedahan dapat pula dilakukan dengan melakukan pembedahan
kanker endometrium standart, tetapi pasca bedah harus diberikan terapi adjuvant
radioterapi. Hasil pembedahan histerektomi radikal lebih baik dibandingkan
dengan pembedahan non-radikal. Survival 5 tahun pada yang non-radikal dan yang
radikal 79 % dan 94 %, sedangkan untuk survival 10 tahun 74 % dan 94 %.
·
Pengobatan stadium III
Sadium III sebagian masih
memungkinkan pembedahan. Walaupun demikian sebagian besar stadium III yang
tidak memungkinkan pembedahan maka, terapi radioterapi merupakan pengobatan
terpilih. Perluasan ke parametrium yang mencapai panggul seringkali menyulitkan
pembedahan, pada keadaan demikian terapi radioterapi merupakan terapi pilihan.
Pada keadaan tertentu, dengan tumor yang perluasannya masih memungkinkan
pembedahan, maka pembedahan dapat dilakukan dan dilanjutkan dengan adjuvant
radioterapi.
·
Pengobatan stadium IV
Sebagai terapi terhadap proses
primer maka radioterapi merupakan pilihan, pemberian radioterapi pelvis juga
bertujuan untuk menghentikan perdarahan. Kemoterapi ataupun pemberian terapi
hormonal bila metastastis sudah meluas atau sistemik. Pemberian radioterapi
lokal umumnya diberikan pada metastatis ke tulang ataupun metastatis ke
serebral.
Pembedahan pada kanker endometrium
dapat dilakukan, pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan sitoreduksi,
setelah pebedahan dilanjutkan dengan terapi adjuvant radiasi. Radiasi adjuvant
yang diberikan dapat berupa radiasi saja, kemoradiasi. Survival 5 tahun kanker
endometrium yang mendapat terapi radiasi antara 10-20 %. Pembedahan sitoreduksi
yang optimal (residu_< 1 cm), survival 5 tahun pada pembedahan yang optimal
dapat mencapai 68-70 %. Median survival sitoreduksi optimal mencapai 48 bulan,
sedangkan yang sub-optimal mencapai 25 bulan. Adjuvant kemoradiasi memberi
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan radiasi saja. Median survival dengan
terapi adjuvant radiasi saja 15 bulan, kemoterapi saja 13 bulan sedangkan
kemoradiasi (cis-platinum) median survivalnya 54 bulan, hasil ini bermakna.
0 komentar:
Posting Komentar