SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEPUTIHAN
PADA REMAJA
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil
pengkajian pada keluarga Bapak Y
di RT 02 RW 15 Pedukuhan Gamping
Tengah Desa Ambarketawang bahwa putrinya
An.A adalah remaja awal
berusia 17
tahun belum mendapatkan pengetahuan tentang
keputihan.
Maka saya akan memberikan penyuluhan tentang Keputihan dan cara menghadapinya.
II.
PENGANTAR
Bidang Studi : Ilmu Kebidanan
Topik :
Kesehatan Reproduksi Remaja
Subtopik :
Keputihan
Sasaran :
An.A
Pukul : 17.00
Hari/Tanggal : Minggu, 21
Oktober 2012
Waktu :
15 menit
Tempat :
Rumah
III.
TUJUAN
a.
Tujuan Umum
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan selama 15
menit, diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami tanda dan bahaya dari
keputihan dan mengetahui cara menjaga diri agar keputihan tidak menjadi hal
yang serius khususnya bagi remaja putri.
b.
Tujuan Khusus
Setelah
mengikuti penyuluhan selama 15 menit,
diharapkan remaja akan dapat:
1. Memahami
pengertian keputihan
2. Memahami
penyebab keputihan
3. Memahami
tanda dan bahaya dari keputihan
4. Tertarik
untuk melaksanakan pencegahan dari tanda dan bahaya keputihan.
IV.
MATERI
Terlampir
V.
MEDIA
1. leaflet
VI.
METODE
1. Ceramah
2. Tanya
jawab
VII.
KEGIATAN PENYULUHAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
1
|
3 menit
|
Pembukaan:
a) Memberi
salam
b) Melakukan
kontrak waktu
c) Menjelaskan
maksud dan tujuan penyuluhan
d) Menyebutkan
materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
|
Menjawab salam
Melakukan kontrak
waktu
Mendengarkan dan
memperhatikan
|
2
|
7 menit
|
Pelaksanaan:
Menjelaskan materi
berurutan dan teratur.
Materi:
1. Pengertian
Keputihan
2. Jenis-jenis
keputihan
3. Tanda
dan Gejala keputihan
4. Penyebab
keputihan
5. Cara
Mengatasi
|
Menyimak, memahami
dan memperhatikan
|
3
|
3 menit
|
Evaluasi
1. Memberi
kesempatan kepada peserta untuk bertanya
|
Merespon dan bertanya
|
4
|
2 menit
|
Penutup
Mengakhiri penyuluhan
Kesimpulan
Mengingatkan materi
pertemuan selanjutnya
Mengucapkan
terimakasih
salam
|
Mnyimpulkan
bersama-sama
Menjawab salam
|
VIII.
EVALUASI
Metode Evaluasi: Lisan
IX.
PENGESAHAN
Yogyakarta,
Sasaran Pemberi
Materi Penyuluhan
An. V Baiq
Ida Rizqia
Mengetahui
(
Ismarwati,S.SiT )
X.
LAMPIRAN MATERI
KEPUTIHAN
PADA REMAJA
A. Pengertian
Keputihan
adalah semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan darah. Keputihan
bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan manifestasi gejala dari hampir
semua penyakit kandungan.
B. Terjadinya
Keputihan
Pada daerah kewanitaan terdapat bakteri yang
baik yang disebut dengan basil Doderlein. Dalam keadaan normal jumlah basil ini
cukup dominan dan membuat lingkungan vagina bersifat asam sehingga vagina mempunyai
daya proteksi yang cukup kuat. Disamping itu vagina juga mengeluarkan
sejumlah cairan yang berguna untuk melindungi diri terhadap infeksi.
C. Jenis-jenis
keputihan
Jenis keputihan dibagi menjadi 2 yaitu:
a)
Bersifat FISIOLOGIS(keputihan
normal) adalah keputihan yang
terjadi pada masa ovulasi yaitu kurang lebih 12 - 14 hari setelah menstruasi. Pada
saat terangsang seksual atau mengalami stres emosional. Keputihan seperti ini
wajar terjadi pada wanita.
b)
Bersifat PATOLOGIS (Keputihan
abnormal atau penyakit keputihan) adalah gejala keluarnya lendir secara
berlebihan, berwarna putih dan berbau, gatal, jarang terjadi rasa nyeri.
D. Tanda
dan Gejala keputihan
Keputihan
bukan merupakan penyakit melainkan suatu gejala. Gejala keputihan tersebut
dapat disebabkan oleh:
1.
Gejala
keputihan karena faktor fisiologis antara lain :
a.
Cairan yang keluar encer
b.
Berwarna bening/krem/tidak berwarna
c.
Tidak berbau
d.
Tidak gatal
e.
Jumlahnya sedikit atau cukup banyak
2.
Gejala
keputihan karena faktor patologis antara lain :
a.
Cairan yang keluar bersifat keruh
dan kental
b.
Berwarna putih susu, kekuningan,
keabu-abuan atau kehijauan
c.
Terasa gatal
d.
Berbau tidak sedap, busuk atau amis
e.
Menyisakan bercak pada pakaian dalam
f.
Jumlahnya banyak
E.
Penyebab keputihan
1.
Jamur Candidas atau
Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, penyakit kencing manis dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu.
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, penyakit kencing manis dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu.
2.
Parasit Trichomonas
Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
3.
Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan kebauan, berair, berbuih, dan berbau amis. Dapat memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoe.
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan kebauan, berair, berbuih, dan berbau amis. Dapat memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoe.
4.
Faktor hygiene yang jelek
Kebersihan yang jelek dapat menyebabkan timbulnya
keputihan. Hal ini terjadi karena kelembaban vagina yang meningkat sehingga
bakteri patogen penyebab infeksi mudah menyebar.
5.
Pemakaian obat-obatan (antibiotik)
dalam waktu lama.
Pemakaian obat- obatan khususnya antibiotik yang
terlalu lama dapat menimbulkan sistem imunitas dalam tubuh. wanita yang
mengkonsumsi antibiotik timbul keputihan.
6.
Stres
Otak mempengaruhi kerja semua organ
tubuh, jadi jika reseptor otak mengalami stress maka hormonal di dalam tubuh
mengalami perubahan keseimbangan dan dapat menyebabkan timbulnya keputihan. wanita
bisa mengalami gangguan siklus menstruasi / keputihan yang disebabkan oleh
stres.
7.
Alergi
Penyebab
lain keputihan adalah alergi akibat benda-benda yang dimasukkan secara sengaja
atau tidak sengaja ke dalam vagina, seperti tampon, rambut kemaluan, benang
yang berasal dari selimut, celana dan lainnya. Bisa juga karena luka seperti
tusukan, benturan, tekanan atau iritasi yang berlangsung lama.
8.
Penyakit organ kandungan
Keputihan
juga dapat timbul jika ada penyakit di organ kandungan, misalnya peradangan,
Tumor (misalnya papiloma, sering menyebabkan keluarnya cairan encer, jernih,
dan tidak berbau), kanker rahim atau kanker serviks (leher rahim) (cairan yang
keluar bisa banyak disertai bau busuk dan kadang disertai darah).
9.
Keluarnya mucus servix
(tidak haid).
Keadaan
tersebut menyebabkan menghilangnya suasana asam sehingga vagina dan uretra
mudah terinfeksi dan sering timbul gatal. Akibat rasa gatal divagina, maka
garukan yang sering dilakukan menyebabkan terjadinya luka–luka yang mudah
terinfeksi dan menyebabkan keputihan. Kekurangan atau hilangnya estrogen karena
remaja putri masih mengalami ketidak seimbangan hormonal. Akibatnya mereka juga
sering mengeluh keputihan selama beberapa tahun sebelum dan sesudah menarche
(haid pertama)
F. Cara
Mengatasi
1. Menjaga
kebersihan, diantaranya:
a.
Mencuci bagian vulva (bagian luar
vagina) setiap hari dan menjaga agar tetap kering untuk mencegah tumbuhnya bakteri
dan jamur.
b.
Saat menstruasi biasakan mengganti pembalut
apabila sudah terasa basah dan lembab.
c.
Menggunakan sabun non parfum saat
mandi untuk mencegah timbulnya iritasi pada vagina.
d.
Menghindari penggunaan cairan
pembersih kewanitaan yang mengandung deodoran dan bahan kimia terlalu
berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu pH cairan kewanitaan dan dapat merangsang
munculnya jamur atau bakteri.
e.
Setelah buang air besar, bersihkan
dengan air dan keringkan dari arah depan ke belakang untuk mencegah penyebaran
bakteri dari anus ke vagina.
f.
Menjaga kuku tetap bersih dan
pendek. Kuku dapat terinfeksi Candida akibat garukan pada kulit yang
terinfeksi. Candida yang tertimbun dibawah kuku tersebut dapat menular ke
vagina saat mandi atau cebok.
2. Memperhatikan
pakaian, diantaranya:
a.
Apabila celana dalam yang dipakai
sudah terasa lembab sebaiknya segera diganti dengan yang kering dan bersih.
Minimal sehari 2 kali.
b.
Menghindari pemakaian pakaian dalam
atau celana panjang yang terlalu ketat karena dapat meningkatkan kelembaban
organ kewanitaan.
c.
Tidak duduk dengan pakaian
basah(misalnya: selesai olahraga dan selesai renang karena jamur lebihsenang
pada lingkungan yang basah dan lembab.
d.
Menggunakan pakaian dalam dari bahan
katun karena katun menyerap kelembaban dan menjaga agar sirkulasi udara tetap
terjaga.
3.
Mengatur gaya hidup, diantaranya:
a.
Menghindari seks bebas atau berganti–ganti
pasangan tanpa menggunakan alat pelindung seperti kondom.
b.
Mengendalikan stres
c.
Rajin berolahraga agar stamina tubuh
meningkat untuk melawan serangan infeksi.
d.
Mengkonsumsi diet yang tinggi
protein. Mengurangi makanan tinggi gula dan karbohidrat karena dapat
mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan.
e.
Menjaga berat badan tetap ideal dan
seimbang.Kegemukan dapat membuat kedua paha tertutup rapat sehingga mengganggu
sirkulasi udara dan meningkatkan kelembaban sekitar vagina.
f.
Apabila mengalami keputihan dan
mendapatkan pengobatan antibiotik oral (yang diminum) sebaiknya mengkonsumsi antibiotik
tersebut sampai habis sesuai dengan yang diresepkan agar bakteri tidak kebal
dan keputihan tidak datang lagi.
XI.
LAMPIRAN EVALUASI
a.
Pertanyaan
1.
Apa penyebab keputihan ?
2.
Apa tanda dan bahaya keputihan
?
b.
Jawaban
1.
Jamur Candidas atau
Monilia, Parasit Trichomonas
Vaginalis, Bakteri
Gardnella, Faktor
hygiene yang jelek, Pemakaian
obat-obatan (antibiotik) dalam waktu lama, Stres, Alergi, Penyakit organ kandungan, Keluarnya mucus servix (tidak haid).
2.
Gejala
keputihan karena faktor fisiologis antara lain :
a)
Cairan yang keluar encer
b)
Berwarna bening/krem/tidak berwarna
c)
Tidak berbau
d)
Tidak gatal
e)
Jumlahnya sedikit atau cukup banyak
Gejala
keputihan karena faktor patologis antara lain :
a)
Cairan yang keluar bersifat keruh
dan kental
b)
Berwarna putih susu, kekuningan,
keabu-abuan atau kehijauan
c)
Terasa gatal
d)
Berbau tidak sedap, busuk atau amis
e)
Menyisakan bercak pada pakaian dalam
f)
Jumlahnya banyak.
Baca juga SAP (satuan acara penyuluhan) lainnya:
* SAP pra menarche
* SAP premenopause
* SAP PENYAKIT DEGENERATIF (DIABETES MELLITUS /DM)
7 komentar:
Terima kasih untuk berbagi informasi dengan kami , Setelah membaca artikel Anda saya menjadi sangat tertarik dengan blog yang Anda kelola
Your post is so good, I wait for your next post
OBAT SINUSITIS
OBAT KOLESTEROL
OBAT ASMA
OBAT AMBEIEN
Thanks for sharing, success always
obat sipilis
obat wasir herbal
online 24 jam
solusi kewanitaan
peninggi pelangsing
obat peninggi badan
obat pelangsing | zenith | hamil | bot software | kencing nanah | nanah | nama obat | perontok | pemerah | salep | penggemuk | kelamin keluar nanah | sipilis | asam urat tinggi | denature | pembesar
the articles that are nice and very interesting I like to read the articles you make
bandar togel
Thanks you, admin
Please read my artikel?
bebek peking
Jagung manis
Posting Komentar