SATUAN ACARA
PENYULUHAN
PENYAKIT
DEGENERATIF
A.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan
hasil pengkajian dikeluarga Ny.I RT
02 RW15 pedukuhan Gamping
tengah Desa Ambarketawang bahwa Ny.I
membutuhkan
penyuluhan yang berkaitan dengan penyakit degeneratif yang berhubungan dengan
usia ibu yang sudah menopause, maka saya akan
melakukan penyuluhan pada Ny.I tentang
penyakit degeneratif
Pokok Bahasan :
Mengenal
Penyakit Deganeratif
Sub Pokok Bahasan : jenis-jenis
Penyakit Degeneratif
Penyuluh
: Mahasiswa DIII
Kebidanan Aisyiyah Yogyakarta
Hari/Tanggal
: Kamis, 1 November 2012
Waktu
: 16.00 WIB
Tempat
: Rumah Ny.I
Sasaran
: Ny.I
I. Tujuan Umum
Ny.I dapat mengetahui tentang penyakit
Degeneratif dan
pencegahannya dalam kehidupan sehari-har sehingga dapat mengantisipasi sejak dini tentang Penyakit
Degeneratif.
II.
Tujuan Khusus
a.
Ny.I dapat mengetahui pengertian penyakit degeneratif.
b.
Ny.I dapat mengetahui jenis-jenis penyakit degeneratif.
c.
Ny.I dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
degeneratif.
d.
Ny.I dapat mengetahui cara pencegahan dini terhadap degeneratif.
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
a.
Penyuluhan
b.
Tanya jawab
V. Media
a. Leaflet
VI. Kegiatan
. Pelaksanaan
No.
|
Acara
|
Waktu
|
Kegiatan penyuluhan
|
Evaluasi
|
1.
|
Pembukaan
|
5 menit
|
a.
Mengucapkan
salam dan terima kasih atas kedatangan para peserta.
b. Memperkenalkan
diri dan apersepsi.
|
Menjawab salam, mendengarkan
dengan seksama
|
2.
|
Inti
|
15 menit
|
a. Menyampaikan materi tentang macam-macam penyakit degeneratif dan cara pencegahannya.
|
Mendengarkan dan memperhatikan
|
3.
|
Diskusi dan demonstrasi
|
20 menit
|
Memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya jika terdapat hal-hal yang belum jelas
|
Peserta mengajukan pertanyaan
|
4.
|
Penutup
|
10 menit
|
a Menyimpulkan
hasil penyuluhan
b Mengevaluasi
hasil kegiatan
c Memberi
salam dan meminta maaf
bila ada kesalahan
d Mengucapkan
terima kasih atas
perhatian dan mengucapkan salam
pe penutup
|
Peserta memperhatikan dan
menjawab pertanyaan
Menjawab salam
|
VI. Evaluasi
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1.
|
Pk Apa
pengertian penyakit degeneratif?
|
Penyakit
degeneratif adalah istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul
akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh dari keadaan normal menjadi lebih
buruk.
|
2.
|
Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya penyakit degeneratif?
|
a. Faktor
usia
b. Faktor
keturunan
c. Faktor
pola makan
d. Faktor
aktivitas
|
3.
|
T Apa saja
jenis-jenis penyakit degeneratif?
|
Diabetes
melitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular, obesitas, dislipidemia dan
sebagainya.
|
4.
|
Bagaimana cara mencegah
terjadinya penyakit degeneratif?
|
a.
Mengatur diet dan pola makan
b.
Mengatur olahraga dan
aktivitas fisik.
c.
Mengkonsumsi vitamin dan
suplemen.
|
VII. Pengesahan
Mengetahui,
Sasaran Pemberi
Penyuluhan
( Ny.I
) (Baiq
Ida Rizqia)
Pembimbing
(
Ismarwati, S.KM., MPH )
LAMPIRAN
MATERI
PENYAKIT
DEGENERATIF DAN CARA PENCEGAHANNYA
Penyakit degeneratif adalah
istilah medis untuk menjelaskan suatu penyakit yang muncul akibat proses
kemunduran fungsi sel tubuh dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Ada
sekitar 50 penyakit degeneratif. Penyakit yang masuk dalam kelompok ini
antara lain diabetes melitus, stroke, jantung koroner, kardiovaskular,
obesitas, dislipidemia dan sebagainya.
Dari berbagai hasil penelitian
modern diketahui bahwa munculnya penyakit degeneratif mempunyai kaitan cukup
kuat dengan bertambahnya proses penuaan usia seseorang. Meskipun faktor
keturunan juga berperan cukup besar.
Faktor gizi atau makanan memiliki
peranan yang cukup besar untuk memicu terjadinya penyakit
degeneratif,terutama Jenis makanan yang mengandung lemak jenuh
(saturated fat), garam dan gula, serta bermacam-macam additive seperti
monosodium glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. dengan
munculnya tempat-tempat makan junk food hampir di seluruh sudut kota yang
menyediakan jasa pelayanan cepat saji dan menawarkan jasa pesan antar secara
otomatis merubah gaya hidup masyarakat ke dalam kebiasaan makan makanan
yang berlemak dan rendah serat .Junk food adalah makanan tidak sehat karena
memiliki nilai nutrisi rendah," Junk food hampir tidak mengandung
protein, vitamin serta serat yang sangat dibutuhkan tubuh dan memiliki kadar
kolesterol tinggi.
Pola makan makanan yang serba
instan saat ini sangat digemari oleh sebagian masyarakat perkotaan. Sebagai
contoh, gorengan jenis makanan murah meriah dan mudah didapat karena banyak
dijual di pinggir jalan ini rasanya memang enak. Jajanan seperti pisang
goreng, tahu isi, ubi goreng, pisang coklat (piscok), bala-bala serta banyak
yang lain dengan rasanya yang gurih, renyah, dan berharga murah, membuat
orang menyukai makanan gorengan.
Bermacam-macam pendekatan diajukan
oleh berbagai kalangan. Dua di antaranya adalah mengusulkan pengurangan
penggunaan garam pada berbagai makanan olahan yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan produsen makanan olahan serta pengenaan pajak yang
lebih tinggi terhadap produk rokok.
Salah satu penyakit degeneratif
yang banyak menimpa adalah diabetes militus. Penyakit ini merupakan penyakit
degeneratif non infeksi yang bersifat menahun akibat tingginya kadar glukosa
dalam darah. Penyakit diabetes sangat berbahaya karena dapat menyebabkan
munculnya penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya seperti jantung, ginjal
dan kebutaan.
Dr. Joko Triharto -seorang dokter
ahli penyakit dalam- dalam sebuah kesempatan mengatakan bahwa diagnosis
penyakit secara dini adalah cara terbaik untuk menghindari penyakit diabetes
melitus yang berkepanjangan.
Seperti juga para ahli lainnya, ia
juga mengatakan ada tiga cara pencegahan penyakit yang masuk kelompok
degeneratif ini. Ketiga cara itu adalah melakukan pola makan yang baik yaitu
tidak makan makanan berlemak seperti junk food serta makanan berkolesterol
lainnya, melakukan olahraga teratur, serta tidak merokok
Berikut 13 tips yang dapat kita lakukan agar
terhindar dari penyakit degeneratif:
1.
Makanlah aneka ragam makanan/4(empat) sehat 5(lima) sempurna
Makan yang
beraneka ragam akan saling melengkapi kekurangan zat gizi dari berbagai
makanan, yang menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
2.
Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Setiap
orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung sumber zat tenaga atau
energi, dimana kecukupan energi bagi seseorang ditandai dengan berat badan
yang normal.
3.
Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
Makanan
sumber karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam hidangan di Indonesia
seperti nasi, jagung, ubi atau sagu. Energi yang berasal dari makanan
digunakan untuk aktivitas di dalam tubuh dan aktivitas di luar tubuh .
Aktivitas dalam tubuh misalnya kerja jantung, proses metabolisme sel, proses
pencernaan dan sebagainya. Sedangkan aktivitas di luar tubuh seperti jalan,
bekerja dan sebagainya.
4. Batasi
konsumsi lemak dan minyak
Konsumsi
lemak hewani yang berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah
arteri dan penyakit jantung koroner. Oleh karena itu mengkonsumsi lemak atau
minyak perlu dibatasi 1/4 dari kecukupan energi atau jika dalam bentuk minyak
antara 2 - 4 sendok makan sehari. Dalam hidangan sehari-hari, cukup makan 2 -
4 jenis makanan yang berminyak atau berlemak (Depkes,1995).
5. Gunakan
garam beryodium
Garam
beryodium adalah garam natrium yang diperkaya dengan kalium yodida, sebanyak
30-80 ppm. Setiap keluarga dianjurkan untuk menggunakan garam beryodium untuk
memasak/mengolah makanan agar tidak terjadi Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY).
6.
Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi /
Fe adalah salah satu unsur penting untuk membentuk hemoglobin (Hb) atau sel
darah merah. Kurang zat besi dapat menyebabkan anemia. Sumber zat besi yang
baik berasal dari makanan hewani (heme-iron) dibandingkan dari makanan nabati
(nonheme-iron).
7. Berikan
ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan
ASI adalah
makanan terbaik untuk bayi, karena kandungan zat gizinya lengkap, mengandung
zat kekebalan dan memberikan ASI akan mempererat jalinan kasih saying ibu dan
bayinya.
8.
Biasakan makan pagi
Makan pagi
atau sarapan sangat bermanfaat karena memelihara ketahanan fisik, mempertahankan
daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja.
9.
Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air minum
harus bersih dan bebas kuman dengan cara mendidihkan atau diproses dengan
alat (air minum dalam kemasan). Fungsi air minum dalah tubuh adalah untuk
melancarkan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan cairan dan garam
mineral, mengatur suhu tubuh dan mengeluarkan sisa metabolisme. Dianjurkan
minum sekurang-kurangnya 2 liter atau 8 gelas sehari untuk mencegah dehidrasi
dan menurunkan risiko penyakit ginjal.
10.Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara
teratur
Kegiatan
fisik dan olahraga (setiap hari jalan kaki) sangat dianjurkan untuk
meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi
jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
11.Hindari
minum minuman beralkohol
Alcohol
hanya mengandung energi, tanpa mengandung zat gizi lain. Kebiasaan minum
alcohol dapat mengakibatkan: kurang gizi, penyakit gangguan hati, kerusakan
saraf otak dan jaringan serta menyebabkan kecanduan.
12.Makanlah
makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan
yang aman adalah makanan bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta
tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat.
13.Bacalah
label pada makanan yang dikemas
Label pada
makanan yang dikemas adalah keterangan tentang isi, jenis dan ukuran
bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan
keterangan penting lain. (Don/TimBJ/HumasLambar, Dikutip:Dari berbagai
sumber).
|
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang
muncul seiring dengan pertambahan usia karena menurunnya fungsi-fungsi tubuh.
Meskipun sulit dihindari, bukan berarti penyakit ini tidak dapat dicegah dan
diminimalisir. Salah satu caranya adalah dengan banyak beraktifitas dan menerapkan
pola makan yang sehat.
Penelitian
menemukan bahwa menerapkan pola makan sehat dapat menurunkan risiko penyakit
degeneratif sebesar 31% dan rajin berolahraga dapat menurunkan hingga sebesar
40%. Namun kombinasi makanan sehat dan olahraga akan menurunkan risiko sebesar
68%,” kata dr Djoko Maryono DSDP, DSJP, FIHA, FACC, ahli penyakit jantung dalam
acara diskusi media di Tempo Scan Tower Jakarta, Senin (30/7/2012).
Lebih lanjut
lagi, dr Djoko mengenalkan 3 jurus jitu untuk tangkal penyakit degeneratif yang
ia sebut dengan ‘Trisula Pengobatan’. Ketiga jurus tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
Mengatur diet atau pola makan
Jadwalkan
pola makan dengan cara 3 kali makan besar dan 3 kali makan kecil dalam sehari.
Makanan kecil yang dikonsumsi harus yang rendah lemak dan rendah kalori,
misalnya buah-buahan.
Hindari
makanan yang diolah berkali-kali sebab dapat menghasilkan aseton yang notabene
merupakan radikal bebas. Radikal bebas dapat menempel pada pembuluh darah dan
menyebabkan plak yang
dapat mempersempit atau bahkan menyumbat pembuluh darah.
Kurangi
konsumsi karbohidrat olahan seperti roti, sirup jagung, madu, dan permen.
Karbohidrat olahan membutuhkan energi lebih banyak untuk dicerna sehingga dapat
menyebabkan kelelahan pankreas. Pankreas yang rusak tidak dapat memproduksi
insulin dengan baik sehingga memicu diabetes.
2. Banyak berolahraga dan
aktifitas fisik
Olahraga yang paling
penting bukan tingkatannya, melainkan durasinya. Olahraga minimal dilakukan
selama 40 menit, 20 menit pertama untuk membakar gula dan 20 menit berikutnya
untuk membakar lemak.
Tingginya kadar
kolesterol 20% disebabkan dari makanan dan 80% disebabkan oleh metabolisme.
Untuk mengoptimalkan metabolisme tubuh, olahraga mutlak diperlukan. Selain itu,
olahraga juga akan membentuk insulin lebih banyak sehingga dapat mengurangi
glukosa yang beredar dalam darah.
3. Minum obat dan suplemen
Anti
oksidan penting untuk memerangi radikal bebas yang dapat memicu pembentukan
plak di pembuluh darah. Salah satu anti radikal bebas yang terbukti khasiatnya
adalah Niacin, zat yang penting dalam proses dilatasi atau pelebaran pembuluh
darah.
Selain
itu, chromium nicotinate juga penting untuk membantu penyerapan glukosa di
dalam usus dan meningkatkan penyerapan insulin di otot. Zat ini dapat membantu
mengontrol kadar gula darah.
Untuk
mengurangi kolesterol jahat dan plak di pembuluh darah, kolesterol baik yang
diperoleh dari tanaman atau fitosterol dapat membantu. Fitosterol mencegah
penyerapan kolesterol jahat dan membantu kolesterol dibuang dari tubuh.
Dr
Djoko menambahkan, diperlukan waktu minimal sekitar 2,5 tahun agar plak-plak
dalam pembuluh darah dapat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiknjosastro, Hanifa. 1997. Ilmu Kandungan.Jakarta : YBP-SP.
2. Bagian Obstetri dan Ginekologi. 1981. Ginekologi. Bandung : Elstar
Offset
Semoga artikel ini bermanfaat, Terima kasih. baca juga artikel lain :
* Penyebab dan Penanganan Kista Kelenjar Sebacea
* Penyebab dan Pemeriksaan Kista Kelenjar Bartholini
* Tanda dan Gejala Bartholinitis
Semoga artikel ini bermanfaat, Terima kasih. baca juga artikel lain :
* Penyebab dan Penanganan Kista Kelenjar Sebacea
* Penyebab dan Pemeriksaan Kista Kelenjar Bartholini
* Tanda dan Gejala Bartholinitis
0 komentar:
Posting Komentar