Interaksi sosial
- Pengertian interaksi sosial
Dewasa ini kita semua menerima pendapat bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. ia selalu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga kepribadian individu, kecakapan-kecakapannya, ciri-ciri kegiatannya baru menjadi kepribadian individu yang sebenar-benarnya apabila keseluruhan sistem psycho-physik tersebut berhubungan dengan lingkungannya. Tegasnya individu memerlukan hubungan dengan lingkungannya; tanpa hubungan ini individu buknlah indivu lagi. Dalam hal ini sarjana psikologi Woodworth menambahkan bahwa hubungan manusia dengan lingkungan meliputi pengertian :
- Individu dapat bertentangan dengan lingkungan
- Individu dapat menggunakan lingkungan
- Individu dapat berpartisipasi (ikut-serta) dengan lingkungan
- Individu dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
Dalam menghadapi dunia sekitar individu tidak bersifat pasif, tetapi bersifat aktif, artinya berusaha mempengaruhi, menguasai, mengubah dalam batas-batas kemungkinannya.
Demikian pula sebaiknya, alam sekitar mempunyai peranan terhadap individu, artinya mealui individu mempengaruhi individu, tingkah laku, perbuatan, pikiran, sikap, perasaan, kemauan, dan sebagainya.
Pada umumnya hubungan itu berkisar kepada usaha dalam menyesuaikan diri dan penyesuaian diri ini dapat dengan cara yang disebut autoplastis (auto=sendiri, plastis=dibantu), yaitu seseorang harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Misalnya, bila seorang karyawan yang bekerja pada sebuah kantor, dia harus menyesuaikan dirinya dengan aturan, tata tertib yang ada pada kantor itu. Jadi bila peraturan jam 07.00, harus masuk kantor, diapun harus masuk jam itu dan sebagainya. Penyesuaian diripun dapat dengan cara alloplastis(allo=yang lain), artinya sesorang dapat pula mengubah lingkungannya agar sesuai dengan keinginannya.
Misalnya, bila seorang karyawan yang duduk pada sebuah kursi dalam sebuah ruangan merasakan letak tempat duduknya dirasakan akan mempengaruhi cara bekerjanya, dia berusaha mengubah tempat duduknya.
Dengan demikian kehidupan manusia dalam masyarakat mempunyai 2 macam fungsi yaitu berfungsi sebagai objek dan sebagai subjek. Demikian juga manusia lain (milieu), juga berfungsi sebagai dan objek. Itulah sebabnya maka H.Bonner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial sebagai berikut:
“Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaikai kelakuan individu yang lain atau sebaliknya”.
Jika manusia hanya sebagai objek semata-mata maka hidupnya tidak mungkin lebih tinggi daripada kehidupan benda-benda mati. Sehingga kehidupan manusia tidak mungkin timbul kemajuan. Sebaliknya jika manusia hanya sebagai subjek, maka ia tidak mungkin bisa hidup bermayarakat (tidak bia bergaul dengan manusia lain) sebab pergaulan baru bisa terjadi apabila ada give and take dan masing-masing anggota masyarakat itu. Jadi jelas bahwa hidup individu dan masyarakat tidak dapat dipisahkan dan selalu berinteraksi antara satu sama lain, sehingga ada 2 masalah yang penting, yaitu:
1. Masalah individu
2. Masalah dunia sekitar (kelompok)
Para ahli jiwa sosial dalam meninjau individu dalam hubungannya dengan dunia sekitar, terutama ditekankan sikap terhadap perkembangan. Sehingga timbullah anggapan bahwa manusia itu dalam hidupnya dan perkembangan pribadinya semata-mata ditentukan oleh dunia luar, dan bagi golongan ini pengaruh-pengaruh dari dalam (faktor keturunan) dianggapnya tidak ada. Misalnya: manusia yang bersifat sombong, egoistik, dan sebagainya itu semua adalah karena pengaruh sekitar. Aliran ini disebut Empirisme, dipelopori oleh John Locke dengan teorinya tabularasa. Selain itu juga Watson pelopor Behaviorisme. Ia berkata:”berikan kepada saya 1000 bayi akan saya jadikan 1000 manusia”.
Aliran tersebut di atas ditentang oleh aliran lain yaitu aliran Nativisme (aliran pembawaan), yang dipelopori Schoppenhauer. Aliran ini mengatakan bahwa perkembangan manusia dalam hidup bermasyarakat itu tergantung pada pembawaan, sehingga pengaruh dunia sekitar sedikit sekali. Misalnya sebagai ahli agama, guru, pelukis, pencuri dan lain-lain itu semuanya semata-mata karena pembawaan, bukan karena milieu.
Aliran lain yaitu Naturalisme yaitu aliran yang mengikuti adanya pembawaan, tetapi juga adanya milieu, maka dalam hal ini terdapat pandangan yang berlainan, sehingga menimbulkan 2 golongan:
Golongan yang dipimpin oleh Rousseau. Ia mengatakan bahwa manusia itu pada dasarnya baik; manusia lahir di dunia ini adalah mambawa benih-benih yang serba baik. Jadi manusia yang jahat itu bukan karena benihnya, tetapi dikembangkan setelah ia lahir, artinya setelah ia hidup bermasyarakat dan setelah terpengaruh oleh kebudayaan.
Golongan yang dipimpin oleh Mensius. Golongan ini mengatakan bahwa pada dasrnya manusia itu jahat. Ia timbul menjadi baik tersebab ia hidup di dalam masyarakat. Jadi manusia itu baik bukan karena dasarnya, tetapi karena ia bermasyarakat.
Karena itu bila manusia itu berbuat jahat beri saja hukuman yang seberat-beratnya supaya jera dan menjadi manusia yang baik. Demikian kata Machivelli yang kemudian diikuti oleh Mussolini seorang diktator yang ternama.
Teori Convergensi yang dipimpin oleh William Stern beranggapan bahwa perkembangan pribadi manusia itu dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor pembawaan dan faktor lingkungan, faktor dalam dan faktor luar (indogen dan exogen).
Kemungkinan pada manusia baru bisa berkembng bila ia bergaul dengan masyarakat artinya, kalau lingkungan tidak memungkinkan berkembang tiap-tiap potensi ,maka potensi-potensi (benih-benih) itu tidak mungkin juga berkembang. Misalnya: orang mempunyai benih penyanyi, tetapi ia lahir dikalangan kyai-kyai, maka tidak mungkin benih itu berkembang. Pengaruh sekitar ada batasnya, meskipun lingkungan memberi kemungkinan sampai bagaimanapun juga, tetapi potensi tidak ada, maka tidak mungkin juga bia berkembang. Misalnya: orang yang mempunyai kemampuan rendah, walaupun diajar oleh seorang profesor, tidak mungkin bisa pandai.
0 komentar:
Posting Komentar