Migren
Pada anak, migren dapat menujukkan manifestasinya dalam beberapa bentuk, yaitu migren tanpa aura (common migraine), migren dengan aura (classic migraine), dan sindrom periodik yang merupakan prekursor migren.8 Migren pada remaja akan menetap pada 41,8% kasus, mengalami remisi pada 38,2% kasus dan berubah menjadi TTH pada 20% kasus.
Migren tanpa aura
Merupakan jenis migren yang paling sering ditemukan. Ciri khasnya adalah nyeri kepala dengan adanya interval bebas gejala. Nyeri kepala terasa berdenyut, yang kadang sulit dijelaskan oleh anak. Migren disertai gejala otonom berupa mual dan muntah, dan diperberat oleh aktivitas fisik. Gejala mual dan muntah tersebut juga menyebabkan gangguan aktivitas yang bermakna.
Untuk anak telah dibuat modifikasi kriteria diagnosis yaitu: lama serangan antara 1-72 jam, lokasi bilateral atau bifrontal pada umur kurang dari 15 tahun dengan catatan apabila lokasi oksipital harus dicari kemungkinan penyebab lain, dan adanya fotofobia serta fonofobia yang terlihat dengan perubahan perilaku, misalnya masuk ke dalam kamar yang gelap dan sepi.Adanya ketentuan “tidak disebabkan hal lain” menunjukkan bahwa diagnosis banding lain harus disingkirkan.
Migren dengan aura
Gejala aura disebabkan depolarisasi neuron di satu tempat dan oligemia sesuai dengan teori cortical spreading depression. Aura visual yang sering ditemukan adalah gangguan visus bilateral dengan skotoma (77%), distorsi atau halusinasi (16%) dan gangguan visus monokuler atau skotoma (7%).
Migren abdominal
Keadaan ini mungkin sering ditemukan, namun jarang didiagnosis. Dapat dianggap sebagai penolakan untuk masuk sekolah. Kunci untuk mengenalnya adalah adanya pola berulang, dan menyingkirkan penyakit gastrointestinal dan ginjal.
Terapi pada Migren
Tujuan penatalaksanaan adalah penatalaksanaan menyeluruh jangka panjang untuk mengurangi frekuensi, berat dan lama serangan; memberi terapi yang terbaik; mencegah pengobatan berlebihan; dan memperbaiki kualitas hidup dari pasien.
Terapi obat pada migren dapat dibagi menjadi terapi untuk mengatasi serangan akut dan terapi profilaksis untuk mencegah munculnya serangan. Banyak obat yang dapat digunakan pada orang dewasa belum mendapat ijin untuk digunakan pada anak sehingga penggunaannya masih bersifat off-label. Selain itu, pada migren banyak dikenal terapi komplementer dan alternatif, misalnya intervensi psikologis, perubahan gaya hidup, relaksasi, bio-feedback, diet dan lain-lain.
Terapi serangan migren akut
Tujuan terapi akut adalah menghilangkan nyeri dan gejala lain dengan cepat dan efektif sehingga pasien dapat beraktivitas kembali. Obat harus diberikan pada saat pasien mulai merasa ada gejala. Bila gejala migren sudah mencapai puncaknya, pengobatan menjadi sangat sulit. Serangan ringan hanya memerlukan satu macam analgetik sedangkan serangan berat memerlukan terapi kombinasi.
Artikel ini diambil dari website: IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA (idai.or.id). Terima kasih
Baca juga artikel lainnya:
. Nyeri kepala pada remaja
. Jenis-jenis nyeri kepala
0 komentar:
Posting Komentar