nsudah taukah para calon ibu tentang kehamilan mereka???
dilihat dari usia kandungan,,ada 3 jenis kehamilan, yaitu hamil cukup bulan, kurang bulan, dan lebih bulan.
penjelasannya bisa dibaca ya...!!!
A.
HAMIL
ATERM (KEHAMILAN CUKUP BULAN)
Penentuan masa gestasi, penting untuk menentukan apakah
kehamilan sudah cukup bulan atau justru telah lewat waktu. Ini erat kaitannya
dengan tingkat morbiditas dan mortalitas janin. Bayi yang memang belum cukup
umur, contohnya, sangat rentan terhadap ancaman kematian kalau harus dilahirkan
sebelum waktunya mengingat organ-organ tubuhnya belum berkembang sempurna.
Secara ginekologis,kehamilan dikatakan matur/aterm bila mencapai
fullweek, yakni 36 minggu ditambah 7 hari. Artinya, bila dilahirkan saat itu,
kemungkinan besar bayi tak akan mengalami gangguan berarti karena pertumbuhan
organ dan proses penulangannya sudah sempurna, berat badannya sudah mencapai
kisaran 2.500-4.000 gram. Begitu juga rambut kepalanya sudah tumbuh dengan baik
dan kulit tubuhnya pun licin. Bila laki-laki, testisnya sudah turun ke dalam
skrotum. Saat itulah merupakan saat terbaik bagi bayi untuk dilahirkan.
Namun ada sejumlah kondisi tertentu yang tak memungkinkan ginekolog
menunggu saat cukup bulan tersebut. Semisal pada ibu yang mengalami
preeklampsia, sindrom ACA, atau gangguan jantung, mengingat gangguan-gangguan
tersebut biasanya akan semakin buruk dengan bertambahnya usia kehamilan. Tidak
benar membiarkan si ibu dalam keadaan sakit hanya untuk menunggu bayi matur?
Apa pun, kondisi bayi dan ibu yang harus sama-sama optimal menempati prioritas
utama.Itu sebab, dokter kandungan akan memperhitungkan saat tepat, kapan si
bayi cukup aman untuk dilahirkan, yakni bila lingkungannya dalam rahim sudah
tak optimal lagi untuk tumbuh-kembang.
B.
KEHAMILAN PREMATUR
Bayi dikatakan prematur bila masa gestasinya kurang dari kurun waktu 36
minggu 7 hari. Penyebabnya macam-macam. Karena gizi buruk, ada riwayat
persalinan prematur sebelumnya, jarak persalinan yang terlalu rapat, pekerjaan
yang terlalu berat, depresi selagi hamil, kebiasaan minum minuman beralkohol
dan merokok, kehamilan kembar/gemeli, serta mioma uteri (tumor jinak pada otot
rahim). Bisa juga karena infeksi vagina, infeksi cairan ketuban, dan selaput
ketuban/korioamnionitis akibat ketuban pecah dini.
Penyakit-penyakit sistemik yang mengganggu sistem organ tubuh yang
bersangkutan juga bisa jadi penyebab, misal, hipertensi dan gangguan jantung.
Atau ada kelainan organ reproduksi, seperti mulut rahim lemah hingga cenderung
selalu menganga. Jika kondisi-kondisi seperti itu dibiarkan, akan memicu
terjadi abortus atau persalinan prematur. Alhasil, jalan terakhir yang biasanya
ditempuh untuk menyelamatkan kehamilan adalah pengikatan mulut rahim.
Mengingat kematangan paru-paru mereka belum sempurna, jelas Indrawati,
bayi-bayi prematur memang amat berpeluang mengalami banyak gangguan. Di
antaranya sangat peka terhadap berbagai infeksi, trauma pada otak, gangguan
pernapasan, dan hipotermi.
Semakin pendek masa gestasi yang dilaluinya, makin sulit dan kian
banyak ancaman yang dihadapi, serta makin tinggi pula angka kematiannya.Perlu
diantisipasi mengingat sekitar 50 persen kelahiran bayi prematur merupakan
penyebab utama dari seluruh kematian neonatal atau bayi baru lahir. Terutama
karena tak ada hyaline membrane yang umumnya berujung pada RDS atau Respiratory
Distress Syndrome, yang ditandai dengan kesukaran bernapas secara mendadak.
Sebab, lapisan paru-paru pada bayi prematur belum terbentuk. Padahal,
faktor kematangan paru ini merupakan syarat mutlak baginya untuk bisa bertahan
hidup di luar rahim. Atas pertimbangan itulah, pada bayi-bayi yang kira-kira
kansnya besar untuk lahir prematur, biasanya akan diberikan obat tertentu untuk
membantu pematangan paru-parunya. Terlebih bila disertai berat bayi lahir
rendah atau kurang dari 2.000 gram.
C.
SUDAH LEWAT WAKTU
Sedangkan usia kehamilan yang melebihi fullweek disebut postmatur.Meski
sebenarnya lebih tepat dikatakan postdate atau lewat waktu.Meski di atas kertas
sudah fullweek, tapi belum tentu ada tanda-tanda postmaturitas kehamilan,
semisal infark atau perkapuran plasenta. Kehamilan postmatur biasanya terjadi
pada mereka yang siklus haidnya bukan 28 hari, seperti 38-45 hari atau malah
amat panjang semisal 2-3 bulan sekali baru mens.
Pentingnya memantau perkembangan janin dengan USG. Bila sudah ada
infark yang berarti sirkulasi darah ibu ke janin terganggu, maka bayi harus
segera dilahirkan. Meski infark plasenta bisa saja disebabkan penyakit lain
seperti sindrom ACA dan darah tinggi.Buang anggapan bahwa dengan usia kehamilan
yang lewat waktu, tumbuh-kembang bayi akan lebih bagus. Anggapan itu sama
sekali tak benar.
Sementara penyebab mengapa si ibu tetap tak merasakan mulas atau
memperlihatkan tanda-tanda persalinan meski sudah saatnya, boleh jadi karena
faktor salah hitung atau memang karena hormon prostaglandinnya belum mencukupi
tingkat yang dibutuhkan untuk memunculkan rasa mulas tadi.
Menghadapi kasus-kasus semacam ini, biasanya dokter akan memberi
toleransi waktu 1 minggu. Bahkan di rumah-rumah sakit pusat pendidikan biasanya
malah akan ditunggu sampai usia kehamilan 42 minggu. Tentu saja dengan
monitoring ketat menggunakan CTG/kardiotokografi. Selama hasilnya masih baik
dan bayinya masih reaktif, akan tetap ditunggu. Tapi bila seminggu kemudian
belum juga ada tanda-tanda persalinan, meski janin masih reaktif, biasanya
kehamilan harus diakhiri dengan persalinan. Sedangkan jika bayi tak reaktif
dalam minggu kedua masa penantian tadi,akan diakhiri dengan persalinan sesar.
Pertimbangannya, janin yang lewat waktu tak boleh diberi stres lewat
induksi. Kalau diinduksi, berarti si ibu dibikin mulas dan itu berarti semua
pembuluh darahnya terjepit. Akibatnya, sistem uteroplasenter untuk sesaat akan
berhenti yang akan membuat janin makin kekurangan oksigen. Ini jelas berbahaya.
Sebab, janin akan mengalami hipoksia, yang bisa berdampak, antara lain
kerusakan otak, yang tentunya akan berpengaruh terhadap adaptasi bayi pada
lingkungan pasca lahir maupun tumbuh kembang selanjutnya. Lain hal bila
semuanya berjalan baik. Meski lahir lewat waktu, tumbuh-kembangnya kemudian tak
beda dengan bayi-bayi yang lahir cukup bulan.
Bagaimana???
sudah bisa menentukan keadaan kehamilan ibu sekarang????
0 komentar:
Posting Komentar