Banyak penyebab mengapa siklus haid menjadi panjang atau sebaliknya,
pendek. Namun, penanganan kasus dengan siklus haid yang tidak normal, tak
berdasarkan kepada panjang atau pendeknya sebuah siklus haid, melainkan
berdasarkan kelainan yang dijumpai. Penanganan dilakukan oleh dokter
berdasarkan penyebabnya.
a) Fungsi Hormon Terganggu
a) Fungsi Hormon Terganggu
Haid terkait erat dengan sistem hormon
yang diatur di otak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan
mengirim sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem
pengaturan ini terganggu, otomatis siklus haid pun akan terganggu.
b) Kelainan
Sistemik
Ada seseorang yang tubuhnya sangat
gemuk atau kurus. Hal ini bisa memengaruhi siklus haidnya karena sistem
metabolisme di dalam tubuhnya tak bekerja dengan baik. Atau menderita penyakit
diabetes, juga akan memengaruhi sistem metabolisme sehingga siklus haidnya pun tak teratur.
c) Stres
Stres bukan hal yang remeh, sebab akan
mengganggu sistem metabolisme di dalam tubuh. Bisa saja karena stres, seseorang
jadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga
metabolismenya terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus haid pun ikut
terganggu.
d) Kelenjar Gondok
Terganggunya fungsi kelenjar
gondok/tiroid juga bisa menjadi penyebab tak teraturnya siklus haid. Gangguan
bisa berupa produksi kelenjar gondok yang terlalu tinggi (hipertiroid) maupun
terlalu rendah (hipotiroid). Pasalnya, sistem hormonal tubuh ikut terganggu.
e) Hormon
Prolaktin Berlebihan
Pada ibu menyusui, produksi hormon
prolaktinnya cukup tinggi. Hormon prolaktin ini sering kali membuat ibu tak
kunjung haid karena memang hormon ini menekan tingkat kesuburan ibu. Pada kasus
ini tak masalah, justru sangat baik untuk memberikan kesempatan pada ibu guna
memelihara organ reproduksinya. Sebaliknya, jika tidak sedang menyusui, hormon
prolaktin juga bisa tinggi, biasanya disebabkan kelainan pada kelenjar
hipofisis yang terletak di dalam kepala.
Kondisi
tubuh dan psikologis berperan penting dalam produksi dan kerja hormon estrogen,
dan efeknya terhadap jadi lebih cepat atau lambatnya siklus haid bisa
berbeda-beda untuk tiap individunya. Maka dari itu, tidak heran kalau siklus
haid seorang wanita bisa berubah-ubah. Kelelahan fisik dan mental bisa
mempengaruhi siklus haid.
f) Pola Aktivitas Fisik
Bagi yang masih
belum menikah, penyebabnya bisa karena terlalu lelah. Contohnya, belajar
terlalu keras bagi yang masih sekolah atau kuliah, atau berolahraga kelewat
berat. Sebaliknya bisa juga terjadi pada mereka yang biasa berolahraga dan
menghentikan kebiasaannya secara tiba-tiba. Pola makan pun bisa mempengaruhi
siklus haid. Misalnya, mereka yang biasa makan banyak dan mendadak diet. Ini
akan membuat tubuh stres.
Pola
hidup sehat, cukupkan kebutuhan istirahat untuk tubuh dan pikiran, kurangi
keletihan yang bisa mengundang rasa stres, dan perbanyak makan makanan yang
mengandung vitamin E (seperti kecambah) bisa membantu keseimbangan sistem
tubuh, dan juga membantu kelancaran siklus haid untuk kaum wanita. Jangan
sekali-kali melakukan terapi hormon estrogen langsung, karena lama kelamaan
bisa menyebabkan kanker (seperti pada payudara). Menyelesaikan satu masalah
dengan mendatangkan masalah baru itu sama saja tidak benar.
g)
Pola Makan/ Diet
Diet berlebihan dan obesitas juga kerap mengacaukan
periode haid. Karena itulah perlu dilakukan pemeriksaan cermat, bisa jadi berat
badan yang naik turun bisa mempengaruhi siklus haid pada perempuan.
- Bila berat badan naik > 5 kg secara drastis
Dampak: Kemungkinan masa haid lebih lama dan darah yang
keluar lebih banyak, karena ketidakseimbangan hormon akibat perubahan
metabolism.
Solusi: Lakukan aerobik selama 20 menit, tiga kali seminggu, agar siklus haid
Anda kembali teratur