Penanganan pada ibu hamil dengan kandidiasi vaginalis adalah dengan memberikan asuhan sebagai berikut:
- Berikan nistatin atau ketokonazol 2 x 200 mg oral selama 5 hari. Bila pasien tidak ingin pemberian oral berikan melalui tablet vaginal nistatin atau klotrimazol 500 mg dosis tunggal.
- Penggunaan ketokonazol dapat menyebabkan mual/muntah dan pusing sehingga apabila terjadi muntah setelah minum obat, hal ini juga merupakan indikasi untuk memberikan terapi topikal (vaginal supositoria).
- Obati pasangannya dengan ketokonazol 2 x 200 mg oral selama 5 hari
- Lakukan konseling
- Buat jadwal kunjungan ulang.

       Semoga artikel ini bermanfaan dan bisa menjadi referensi tambahan dalam penanganan dsn pemberian asuhan pada ibu hamil dengan kandidiasis vaginalis. Terima kasih ^_^

      Penanganan Trikomoniasis pada ibu hamil adalah sebagai berikut:
- Memberikan metronidazol 3x500 mg oral selama 5 hari
- Perhatikan bahwa pada beberapa pasien, obat ini akan menimbulkan mual/ muntah sehingga perlu diberikan dosis ulangan atau ganti pemberian oral denagb supositoria.
- Warna urin akan menjadi sedikit gelap dan keruh, hal ini disebabkan ekskresi metabolik melalui urin dan akan segera kembali normal setelah pengobatan dihentikan.
- Akukan konseling terhadap upaya preventif lanjutan dan pengobatan tuntas.
- Buat jadwal kunjungan ulang untuk pemantauan dan asuhan antenatal.
     
     Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi tambahan referensi dalam penanganan pemberian asuhan peda ibu hamil dengan trikomoniasis. Terima kasih ^_^

      Penangana pasien hamil yang tidak memiliki faktor resiko penyakit menular seksual adalah sebagai berikut:
- Perlakuan sebagai pasien dengan vaginitos (trikomoniasis, vaginosis bakterial, kandidiasis)
- Konseling pencegahan PMS ( seksual aman, pengenalan dini, pemeriksaan rutin)
- Anjurkan kontrol teratur untuk evaluasinpengobatan
- Bila terjadi perbaikan, pengobatan selesai dan perhatikan upaya pencegahan. Bila gejala masih ada, perlakuan sebagai pasien servisitis (GO/non-GO)
- Bila pengobatan sebagai servisitis berhasil, lakukan kunjungan antenatal sebagai mana biasa. Bila gagal, rujuk ke rumah sakit.
      Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa sebagai tambahan referensi dalam penanganan kehamilan tanpa resiko penyakit menular seksual PMS. Terima kasih ^_^

Pebanganan khusus pada apasien dengan faktor resiko Penyakit menular seksual adalah sebagai berikut:
- Obati sekaligus sebagai servisitis dan vaginitis (non gonorea/gonorea/klamidia/trikomonas).
- Konseling PMS (prepentif, pengenalan diri, morbiditas ibu dan anak, fungsi reproduksi, keharmonisan keluarga).
- Hubungan seksual selama kehamilan atau selama PMS mengancam
- Obati pasangannya secara tuntas
- kunjungan ulang dan evaluasi kemajuan pengobatan.

       Semoga bermanfaat dan bisa menjadi tambahan referensi dalam penanganan penyakit menular seksual dalam kehamilan. Terima kasih ^_^

     Sekelompok penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai jenis mikroorganisme (virus, bakteri,protozoa dan jamur) yang menimbulkan gejala klinik utama di saluran kemih dan reproduksi (maupun sistemik) dan jalur penularannya melalui hubungan seksual.
       Wanita termasuk yang sedang hamil, merupakan kelompok resiko tinggi terhadap PMS. Penelitian di Surabaya menyebutkan angka kejadian PMS pada ibu hamil adalah 19,2%. Angka kejadian PMS psda ibu hamil yang melakukan asuhan antenatal di RS. Dr.Cipto Mangunkusumo (1998) adalah 16,1% untuk kandidiasis vaginalis, 4,2% infeksi klamidia dan 1,2% trikomoniasis.
       Penyakit menular seksual dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu, maupun bayi yang dikandung/dilahirkannya.

Masalah PMS pada kehamilan
~ Resiko tinggi dan infeksi PMS pada wanita hamil
~ PMS merupakan penyulit tambahan dalam kehamilan

Penanganan umum
- Tingkatkan upaya pencegahan dan konseling PMS terhadap wanita hamil pafa khususnya (resiko tinggi, kontak seksual, pengenalan diri).
- Sosialisasi resiko PMS terhadap ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
- Perlindungan terhadap resiko penularan pasangan
- Strategi penemuan diri melalui penapisan antenatal atau pemeriksaan ruti
- Terapi pali g efektif dengan risiko yang paling minimal.

       Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi tambahan referensi dalam upaya penanganan penyakit menular seksual pada kehamilan. Terima kasih ^_^

Bidan Baiq. Diberdayakan oleh Blogger.