Asuhan Kebidanan pada Ny. X
umur 34 tahun P3A0Ah3 dengan Bartholinitis
|
- Ibu mengatakan mengalami keputihan, gatal, merasa tidak nyaman,
pegal-pegal dan nyeri di selangkangan, paha dan panggul, sakit saat buang air
besar,dan juga nyeri saat berhubungan seksual.
|
Tanggal: 19 juni 2012
Jam: 13.00
Pemeriksaan vulva
Inspeksi : vulva kemerahan
Palpasi : terdapat massa
berfluktuasi, berbatas tegas, lunak, nyeri tekan yang terletak lateral dan
posterior prenulum labiorum pudenda, edema
Pemeriksaan vagina
Inspelsi : berwarna
kemerahan, terdapat cairan mukoid dan bercampur darah
Palpasi : nyeri tekan
|
Tanggal: 19 juni 2012
Jam: 13.00
Ny. X umur34 tahun P3A0Ah3
dengan bartholinitis
|
Tgl 19 Juni 2012 jam 13.10 WIB
1.
Menjelaskan hasil
pemeriksaan pada pasien.
-
Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
2.
Melakukan kolaborasi dan
rujuk dengan dokter obsgine.
-
Kolaborasi untuk pemberian
antibiotic dan rujukan ke dokter obsgine
3.
Memberikan antibiotik yang
sesuai (umumnya terhadap klamidia, gonokok, bakteroides dan escherichia coli)
bila belum terjadi abses. Jika sudah bernanah, harus dikeluarkan dengan
sayatan.
-
Antibiotic sudah diberikan
4.
Menjelaskan kepada ibu
mengenai keadaan ibu
a.
Jika terbentuk kista tidak
besar dan tidak mengganggu, tidak perlu dilakukan apa-apa. Pembedahan dapat
dilakukan bila diperlukan. Yang dianjurkan adalah marsupialisasi yaitu
sayatan dan pengeluaran isi kista diikuti penjahitan dinding kista yang
terbuka pada kulit vula yang terbuka pada sayatan.
b.
Ada dua hal yang ibu perlu
lakukan, pertama obati keputihan ibu dengan tuntas,
sebaiknya jangan ibu mengulang obat tanpa diperiksa kembali oleh dokter ibu,
dan jangan takut untuk menggunakan cairan antiseptik pembersih vagina,
sebab tidak akan mengakibatkan "kekeringan kandungan". Kedua,
saat melakukan hubungan, dilakukan dengan hati - hati agar tidak sampai
terjadi iritasi.
-
Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
5.
Menganjurkan ibu untuk
bergaya hidup sehat
a.
Makanlah makanan sehat,
bergizi dan sesuai porsi. Gesekan antar paha pada pasien kegemukan, bisa
timbul luka, sehingga keadaan di sekitar menjadi panas dan lembab. Kuman
dapat hidup subur di daerah tersebut.
b.
Jangan memakai celana
yang terlalu ketat, karena bisa menimbulkan gesekan.
c.
Pilih pakaian dalam dari katun,
karena menyerap keringat. Dengan begitu, daerah vital selalu kering.
d.
Periksakan diri sesegera
mungkin jika mengalami keputihan cukup lama. Tak perlu malu datang ke dokter
kandungan sekalipun belum menikah. Pasalnya, mikroba yang mengakibatkan
keputihan bisa terdapat di mana saja. Misalnya jamur senang bermain di air.
Mikroba juga banyak terdapat di toilet umum. Oleh karenanya, berhati-hatilah
saat menggunakan toilet umum
e.
Biasakan membersihkan diri
setelah buang air besar dengan membasuh dari depan ke belakang. Ini akan
menghindari masuknya kuman dari anus ke alat kelamin. Biasakan
membersihkan alat kelamin setelah melakukan hubungan seksual.
f.
Jika tidak dibutuhkan, jangan
menggunakan pantyliner (pembalut tipis untuk sehari-hari). Para perempuan
seringkali salah kaprah, merasa nyaman
jika pakaian dalamnya selalu bersih. Ini artinya ia lebih mementingkan kebersihan
pakaian dalamnya daripada daerah vitalnya. Jika ingin menggunakan pantyliner,
gantilah sesering mungkin karena tubuh sering berkeringat dan keadaan di
daerah vital pun otomatis menjadi lebih lembab.
g.Produk
kosmetik pembersih dan pengharum vagina yang banyak diperdagangkan sebetulnya
tidak diperlukan. Bahkan, penggunaan yang sembrono bisa membahayakan kuman
lactobasilus. Padahal, kuman ini berfungsi menjaga keasaman vagina tetap pada
PH 3. Dalam keadaan asam, vagina bisa membersihkan diri secara alami dan
melawan kuman-kuman abnormal. Misalnya, setelah melakukan hubungan seksual,
sperma yang bersifat basa akan mengakibatkan keasaman berubah. lactobasilus
akan segera menyeimbangkannya kembali.
h.Yang paling
penting, hindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan berganti-ganti.
Ingat, kuman juga bisa berasal dari pasangan Anda. Jika pasangann
berganti-ganti, tidak gampang mendeteksi siapa yang menulari Anda. Peradangan
sangat berhubungan dengan penyakit menular seksual dan tingkah laku seksual
bebas.
-
Ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan
|
Asuhan Kebidanan pada Ny.T umur
34 tahun P3A0Ah3 dengan Pelvioperitonitis
|
Ibu mengatakan demam,
nyeri perut bagian bawah dalam
|
Tanggal: 19 juni 2012
Jam: 13.00
Suhu: 37,8oC
Palpasi abdomen: terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah
Pemeriksaan laboratorium:
Ditemukan adanya
lekositosis, hematokrit yang meningkat dan asidosis metabolic.
|
Tanggal: 19 juni 2012
Jam: 13.00
Ny. X umur 34tahun P3A0Ah3
dengan pelvioperitonitis
|
Tanggal 19 Juni 2012 13.10 WIB
1. Menjelaskan
hasil pemeriksaan kepada pasien
-
Ibu mengerti dengan hasil
pemeriksaan yang dijelaskan
2. Melakukan
rujukan ke dokter obsgine
3. Penggantian
cairan dan elektrolit yang hilang yang dilakukan secara intravena.
4. Terapi
antibiotika. Karena pemeriksaan-pemeriksaan ini memerlukan waktu, maka
pengobatan perlu dimulai tanpa menunggu hasilnya. Dalam hal ini dapat
diberikan penicillin dalam dosis tinggi atau antibiotika dengan spectrum
luas, seperti ampicillin dan lain-lain.
5. Terapi
analgesik diberikan untuk mengatasi nyeri. Antiemetik dapat diberikan sebagai
terapi untuk mual dan muntah. Intubasi usus dan pengisapan membantu dalam
menghilangkan distensi abdomen dan meningkatkan fungsi usus. Cairan dalam
rongga abdomen dapat menyebabkan tekanan yang membatasi ekspansi paru dan
menyebabkan distress pernapasan. Terapi oksigen dengan kanula nasal atau
masker akan meningkatkan oksigenasi secara adekuat, dan intubasi
jalan napas dan bantuan ventilasi diperlukan.
6. Melakukan
rujukan
7. Tindakan bedah mencakup mengangkat materi
terinfeksi dan memperbaiki penyebab. Tindakan pembedahan diarahkan kepada
eksisi terutama bila terdapat apendisitis, reseksi dengan atau tanpa
anastomosis (usus), memperbaiki pada ulkus peptikum yang mengalami perforasi
atau divertikulitis dan drainase pada abses. Pada peradangan pankreas
(pankreatitis akut) atau penyakit radang panggul pada wanita, pembedahan
darurat biasanya tidak dilakukan. Diberikan antibiotik yang tepat, bila perlu
beberapa macam antibiotik diberikan bersamaan.
8. Makan makanan
yang mengandung zat-zat yang diperlukan hendaknya diberikan dengan cara yang
cocok dengan keadaan penderita, dan bila perlu transfusi darah dilakukan.
9. Jika terjadi abses, abses harus dibuka
dengan menjaga supaya nanah tidak masuk kedalam rongga peritoneum dan
pembuluh darah yang agak besar tidak sampai dilukai.
|
Asuhan Kebidanan pada Ny. S umur 26 tahun P2A0Ah2 dengan Salpingitis
|
Alasan
datang dan keluhan utama: ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah,
disertai keluarcairan yang berbau.
|
KU:
baik, kesadaran : CM
TD
:120/80 mmHg, Nadi : 88 kali/menit, Suhu : 38
Respiras
: 23 kali/menit
Berat
Badan : 56 kg
Pemeriksaan
fisik :
-Abdomen
: apa ada nyeri tekan pada perut ibu saat di palpasi
-Genetalia
dan Anus : apa ada pengeluara
pada genetalia ibu, pada saat di inspeksi apa ada tanda-tanda infeksi.
|
Ny. S umur 26 tahun
P2A0Ah2 dengan Salpingitis
|
Tgl 19 Juni 2012
jam 13.00 WIB
1.
Menjelaskan
hasil pemeriksaan pada pasien
- Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
2. Memberikan konseling pada
ibu agar ibu tidak terlalu cemas dengan keadaanya
- rasa cemas ibu sudah berkurang
3. Memberikan KIE tentang
kemungkinan tindakan yang akan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pada
perut ibu.
- KIE sudah diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk
istirahat yang cukup apabila sudah sampai mengganggu aktifitas
- Ibu bersedia untuk istirahat.
5. Menganjurkan ibu untuk
selalu menjaga kebersihan organ kelamin ibu.
- Ibu bersedia
6. Melakukan rujukan pada
dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut
- Rujukan sudah dilakukan
7. Melakukan persiapan pre op dan post op (jika berada di
rumah sakit)
|