Aktivitas Fisik dan Gaya Hidup remaja
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan
tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas
fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko
independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan
menyebabkan kematian secara global ( WHO, 2010; Physical Activity. In Guide to
Community Preventive Services Web site, 2008).
Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang mulai dari bangun sampai tidur kembali. Aktivitas fisik berarti
menggunakan otot untuk menggerakkan badan. Perbaikan tingkat hidup dan kemajuan
teknologi telah memacu perubahan pola kebiasaan hidup atau gaya hidup. Dalam
kehidupan masyarakat modern dengan dukungan teknologi dan sarana yang mutakhir,
meyebabkan menurunnya aktivitas fisik. Penggunaan elevator telah menggantikan
fungsi tangga diberbagai sarana umum. Adanya remote kontrol juga menyebabkan
remaja kurang bergerak dan tidak perlu beranjak dari tempat menonton televisi.
Penggunaan alat transportasi bermotor juga telah menggeser peran sepeda
(Nadesul, 1997).
Gaya hidup yang kurang menggunakan aktivitas fisik
akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh seseorang. Aktivitas fisik tersebut
diperlukan untuk membakar energi dari dalam tubuh. Aktivitas (kegiatan) fisik
biasanya dibagi menjadi tiga golongan, yaitu (Khumaidi, 1994)
1.
Ringan: 75%
waktu untuk duduk atau berdiri, 25% waktu untuk berdiri sambil bergerak.
2.
Sedang: 40%
waktu untuk duduk atau berdiri, 60% waktu untuk melakukan
3.
Berat: pekerjaan
khusus. 25% waktu untuk duduk dan berdiri, 75% waktu untuk melakukan pekerjaan
khusus.
Menurut Leane (2007), saat berangkat sekolah remaja
lebih menyukai menggunakan alat transportasi ketika berangkat sekolah, daripada
menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Selain itu banyak diantaranya yang malas
mengikuti kegiatan ekskul kalau tidak ada yang mengantar. Mereka merasa lebih
nyaman dengan mendekam dikamar sambil main play station atau menonton televisi.
Remaja lebih menyukai pergi ke mal sewaktu weekend, padahal di mal jarang ada
resto yang menyediakan makanan sehat.
Remaja sering gagal membuat prioritas kebugaran dan
kesehatan setelah meninggalkan rumah dan tinggal di kota lain untuk kuliah.
Kehidupan sehari-hari seperti makan dengan diet seimbang dan olahraga yang
cukup sering tidak dipenuhi.
Apalagi kebanyakan remaja ketika memasuki kehidupan
mahasiswa seringkali meninggalkan rumah dan menjadi anak kos. Di mana kehidupan
anak kos identik dengan gaya hidup yang kurang teratur dan kurang sehat. Anak
kos seringkali tidak memenuhi kebutuhan asupan makanan sehat dan olahraga.
Seseorang yang aktif secara fisik cenderung tetap
aktif selama hidupnya. Transisi dari remaja akhir hingga masa dewasa awal
merupakan penurunan paling dramatis dalam aktivitas fisik pada hampir seluruh
kehidupan seseorang. Peningkatan aktivitas pada orang dewasa cukup penting.
Masa tersebut adalah periode kritis di mana kita benar-benar dapat
mengintervensi," kata Dr. Matthew Kwan, seorang peneliti di McMaster
University, Ontario, Kanada seperti dilansir dari HealthNews.
Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih. Baca juga artikel terkait :
* Tingkatan aktivitas fisik : Sudah di tingkatan mana aktivitas anda?
* Manfaat aktivitas fisik
* Keputihan pada remaja
Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih. Baca juga artikel terkait :
* Tingkatan aktivitas fisik : Sudah di tingkatan mana aktivitas anda?
* Manfaat aktivitas fisik
* Keputihan pada remaja
0 komentar:
Posting Komentar